SAMARIDA - Bagaimana cara memajukan SDM itu diawali dengan kesungguhan masyarakat dalam proses mengawal IKN, eritifikasi dan lain sebagainya. Oleh karena tujuan IKN adalah meningkatkan ekonomi yang tidak lagi Jawa sentris, akan tetapi Indonesia sentris.
Keterlibatan seluruh masyarakat, khususnya pemuda dari masyarakat lokal, maka dibutuhkan adanya mindset yang sangat berkualitas dalam menghadapi kualitas pendatang dari orang-orang yang ada di Jawa maupun di lingkungan kita.
Demikian disampaikan Presiden Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman/BEM KM UNMUL, Ikzan Nopardi dalam perbincangan di Kampus Fisip Unmul, Samarinda, Ahad (13/11/2022 ).
" BEM KM UNMUL sering melakukan pengawalan dan memberikan kajian bahkan rekomendasi kepada stakeholder IKN, seperti kepada kepala tim transisi IKN, sekaligus kita melihat apa saja peluang dan tantangan dalam proses pembangunan IKN ini, " ungkap mahasiswa Fisip Unmul ini.
Mahasiswa yang juga aktivis ini menambahkan tantangannya adalah pertama, bagaimana keterlibatan masyarakat atau keterlibatan pemuda dalam mengawal pembangunan IKN. Kita tidak hanya bicara soal mendukung, tapi juga harus menjadi “social control”, dalam proses pembangunannya yang harus memperhatikan inklusivitas masyarakat pemuda, masyarakat adat, perempuan, anak-anak yang mungkin rawan terdiskriminasi.
Kedua, dalam proses pembangunan IKN itu tidak boleh ada konflik-konflik tanah agraria, juga soal kerusakan lingkungan. Jadi memang harus memperhatikan dampak lingkungannya, inklusivitas pemuda hingga memperhatikan antara akan adanya “gap” pemindahan masyarakat kota ke suatu kawasan baru, tentu akan ada perbedaan gap antara masyarakat metropolitan dan masyarakat setempat, itu yang harus dikritisi.
Baca juga:
Ketua KPADK Angkat Bicara Soal IKN
|
" Saat ini, bicara tentang mindset, kita sebagai mahasiswa atau sebagai manusia dalam melihat suatu persoalan hingga problematika soal bagaimana kualitas pemuda di Kalimantan Timur itu tergantung bagaimana cara mindset kita.
Mindset kita haruslah mindset petarung yg berkualitas dalam menghadapi kualitas pendatang dari orang-orang yang ada di Jawa maupun di lingkungan kita. Itu yang harus ditanamkan, supaya kita punya rasa percaya diri, supaya kita bisa survive terhadap hal-hal yang baru , " tutupnya mengakhiri. ( MR)